Daur Ulang Koran Bekas

4 Kreasi Daur Ulang dari Koran Bekas

Peringatan hari bumi yang jatuh setiap tanggal 22 April berfungsi untuk mengingatkan kita agar selalu menjaga bumi ini. Salah satu cara untuk menjaga bumi yang bisa kita lakukan adalah melakukan daur ulang barang-barang bekas seperti botol plastik atau kertas koran. Kali ini Catatan Recycler mau share ke kamu gimana cara daur ulang koran bekas. Hmm, kira-kira dari koran bekas, kita bisa bikin apa ya?

Kertas daur ulang untuk bahan DIY

Buat kamu yang suka DIY, kamu tahu kan kalo harga kertas daur ulang di toko itu mahal. Nah, biar kamu bisa tetap berkreasi dengan hemat, kamu bisa membuat kertas daur ulang sendiri lho. Yang kamu butuhkan adalah koran bekas pastinya, air, pewarna kertas/pewarna makanan, blender, dan saringan. Cara bikinnya gampang banget kok, sobek koran-koran bekas tersebut sampai kecil-kecil, lalu campur dengan air dan aduk sampai merata. Kalo sudah, masukkan campuran tersebut ke dalam blender dan blender sampai halus. Setelah itu baru deh kamu kasih pewarna. Kalo sudah, tuangkan adonan ke saringan, lalu jemur di bawah terik matahari sampai kering. Nantinya kalo sudah kering, adonan itu akan menjadi kertas DIY. Yaaay.

Notes imut

Kamu bisa lho menyulap koran bekas yang nggak menarik jadi sesuatu yang bermanfaat dan menarik seperti notes imut. Langkah awal, persis seperti saat kamu membuat kertas daur ulang untuk bahan DIY. Nah, langkah selanjutnya adalah memotong kertas daur ulang tersebut menjadi bentuk yang kamu inginkan. Nantinya, kertas daur ulang ini akan menjadi cover notesmu. Hasilnya pasti lucu banget deh.

Bingkai foto

Selain jadi kertas daur ulang, kertas koran bekas juga bisa disulap jadi bingkai foto yang menarik lho, . Kami jamin deh bingkai fotomu pasti lain daripada yang lain. Cara bikinnya cukup mudah kok. Bahan yang kamu butuhkan adalah koran bekas, kardus bekas, lem kertas, dan plastik mika. Pertama, buatlah pola bingkai dari kardus bekas. Lalu, buatlah gulungan dari kertas koran yang lebarnya sesuaikan dengan pola bingkai kardus. Kalo sudah, tempelkan gulungan koran tersebut ke bingkai kardus. Susun yang rapi ya. Setelah itu, tempelkan mika yang berfungsi sebagai kaca ke bingkai kamu. Biar makin menarik, kamu bisa mengecatnya atau menambahkan hiasan lainnya.  

Coaster / tatakan cangkir

Mau punya tatakan cangkir yang menarik dan nggak perlu beli? Ya udah bikin aja sendiri pakai koran bekas. Kamu cuma butuh kertas koran, lem putih, gunting, dan lidi. Caranya, potong selembar kertas koran menjadi 4 bagian sama besar. Lalu gulung kecil-kecil satu bagian potongan koran dengan bantuan sebatang lidi. Jangan lupa dilem dan keluarkan lidinya ya kalo sudah selesai menggulung. Selanjutnya, ambil satu buah gulungan koran, gepengkan, dan putar membentuk lingkaran. Sambungkan dengan gulungan berikutnya agar lingkaran yang terbentuk makin besar dan dirasa cukup. Selesai! Sekarang kamu sudah punya tatakan cangkir daur ulang.

15 Ide Kreatif untuk Barang Daur Ulang

Setelah kemarin kita kasih tips dekorasi kamar tidur, mungkin akhirnya ada barang-barang lama yang ngga terpakai dan terpaksa harus disingkirkan dari kamar tidur lo? atau mungkin lo kekurangan furnitur dan lo kehabisan budget untuk membeli furnitur baru? Nah kali ini kita akan kasih ide ide kreatif untuk mendaur ulang barang-barang lama. Coba lo lihat ke sekitar rumah lo, apa ada tangga tua yang ngga terpakai, kursi yang ga terpakai, piano tua, atau sepedah tua? Sekarang saatnya lo merubah barang-barang yang hampir menjadi ‘sampah’ itu menjadi barang yang lebih berguna dan punya nilai plus untuk dekorasi rumah lo.

1. Tangga tua jadi rak buku



2. Sepeda jadi wastafel



3. Kursi jadi rak / lemari



4. Kabel bekas jadi Bob Marley



5. DVD bekas jadi mosaic tile plate






6. Sendok plastik jadi lampu




7. Ban bekas jadi sofa






8. Parts sepeda tua jadi chandelier




9. Skateboards jadi gitar



10. Drum kit jadi chandelier



11. Perahu tua jadi kasur gantung



12. Garpu jadi coat hangers



13. Koper vintage jadi kursi





14. Piano tua jadi air mancur di taman



15. Piano tua jadi rak buku

 

Ban Bekas Diolah Jadi Aksesoris Tas dan Perhiasan

Di sebuah rumah kayu bergaya khas Jawa di Desa Tetep Gambir, Salatiga, Jawa Tengah, sekelompok orang yang tergabung dalam Komunitas Sapu tengah melakukan sebuah karya kreatif.

Diselimuti udara sejuk kota yang terletak di kaki Gunung Merbabu itu, kelompok ini tengah melakukan apa yang mereka sebut sebagai proses “upcycle” barang-barang bekas terutama dari ban bekas truk.

“Kami menyebutnya up cycle karena proses perubahan bentuk dari barang bekas ke barang berguna yang kami ciptakan di sini tak butuh waktu lama,” kata Sindu Prasastyo (33), inisiator kelompok kreatif ini.

Lalu apa yang diproduksi komunitas Sapu ini dari ban-ban bekas tersebut? Ternyata mereka memproduksi berbagai aksesoris seperti gelang atau gantungan kunci hingga berbagai jenis dompet dan tas. “Kami membuat dompet, aksesoris, hingga tas laptop dari ban-ban bekas ini. Semuanya ada sekitar 30 item,” tambah Sindu.

Ide kreatif Sindu dan kelompoknya ini memang sangat unik. Siapa sangka dari ban-ban bekas yang bagi sebagian orang tak berharga lagi bisa disulap menjadi barang yang tak hanya berguna namun secara estetika juga patut diapresiasi dan ramah lingkungan. Bagaimana ide kreatif ini berawal?

Sindu menjelaskan ide ini berawal saat dia aktif berkegiatan di LSM Tanam untuk Kehidupan (TUK), sebuah organisasi non-pemerintah yang bergerak di bidang lingkungan di Salatiga dan sekitarnya, dalam kurun waktu 2006-2010. Di situlah pemuda ini banyak belajar dan mengembangkan ide memproduksi barang-barang daur ulang.

“Tapi ide menciptakan sesuatu dari ban bekas baru muncul pada 2010. Awalnya saya mencoba dari plastik. Namun, menurut saya plastik kurang kuat dan awet untuk memproduksi sesuatu. Setelah melewati banyak eksperimen akhirnya ketemu ban bekas,” katanya sambil menambahkan kini dia sudah memiliki pelanggan pemasok ban bekas dari kota Semarang.

Kelebihan ban bekas, lanjut Sindu, selain kuat dan awet, bahan baku ban bekas juga tersedia dalam jumlah yang melimpah. Akhirnya Sindu menetapkan untuk mencoba berkarya menggunakan bahan ban truk bekas.

Sempat merugi

“Saat mulai skalanya masih kecil dan masih bekerja sendiri. Omzet juga maksimal hanya Rp 1.000.000 dan tak jarang harus nombok. Tapi saya yakin kerajinan ini bisa berkembang karena nampaknya di Indonesia belum ada yang menggunakan ban bekas untuk membuat aksesoris dan tas,” paparnya.

Ketika memulai, Sindu menitipkan barang-barang karyanya ke dua buah toko di Jogjakarta. Ternyata sambutan pasar cukup menggembirakan, terutama dari para wisatawan asing yang mengunjungi kota tersebut.

“Sejak 2012 usaha mulai berkembang. Omzet meningkat hingga Rp 15 juta per bulan. Sejak itu saya sudah mulai dibantu lima orang untuk mengerjakan pesanan. Saat ini sudah 10 orang yang membantu saya,” kata dia.

Kini, tambah Sindu, setiap bulan dia mengerjakan pesanan sekitar 1.250 item. Sebanyak 1.000 item adalah pesanan pembeli di luar negeri antara lain Belanda, Perancis, Inggris dan Australia. Sementara sisanya dikirim ke sejumlah toko di Yogyakarta dan Bali.

Dengan kapasitas produksinya saat ini, Sindu mengaku, omzetnya rata-rata per bulan saat ini bisa mencapai Rp 70 juta. Dengan omzet sebesar itu, dia bisa membayar gaji 10 karyawan, mencicil pinjaman ke bank, dan membeli lahan untuk lokasi baru rumah produksinya kelak.

“Harga produksi saya variatif. Kalau aksesoris seperti gelang rata-rata berharga Rp 20.000 per buah.  Sementara tas juga bervariasi, paling mahal tas laptop, harganya Rp 350.000,” kata dia.

Kapasitas produksi

Meski produksinya saat ini sudah meningkat pesat dibanding saat baru memulai usahanya sekitar tiga tahun lalu, Sindu sebenarnya sangat ingin usahanya berkembang lebih lanjut. Namun, kendalanya adalah kapasitas produksi yang masih sangat terbatas.

“Sekarang dengan karyawan 10 orang, kami hanya mampu memproduksi rata-rata 1.250 item per bulan. Jika ingin meningkatkan jumlah produksi, maka jumlah pekerja juga harus ditingkatkan minimal dua kali lipat juga,” kata dia.

Saat ini, dari 10 orang karyawannya, tidak semuanya memiliki kemampuan berinovasi, menciptakan desain baru atau menjahit. Sindu berharap dia bisa mendatangkan mereka yang sudah pakar dalam hal produksi kerajinan  tas untuk menularkan ilmu mereka.

“Sebab saat ini jika mereka yang memiliki kemampuan lebih membagi waktunya untuk melatih yang lain, maka kami akan keteteran untuk memenuhi pesanan pelanggan,” kata Sindu.

Masalah lainnya, lanjut dia, kini ternyata hasil karyanya dari ban bekas ini sudah mulai ditiru beberapa orang. Sehingga, Sindu kini tengah berusaha untuk mematenkan karyanya itu sekaligus mencoba menciptakan inovasi-inovasi baru baik tetap menggunakan ban bekas atau bahan-bahan lain.

“Kami tetap mengusung konsep “upcycle”. Kami kini tengah mencoba membuat produk-produk interior dari besi atau logam-logam bekas, bekerja sama dengan perajin lain di Salatiga,” tambah Sindu.

Baju bekas jadi sarung bantal

Daur ulang baju bekas jadi sarung bantal

Bagaimana memanfaatkan baju bekas. Mungkin sudah sedikit sobek atau terkena kotoran tinta. Dan tidak layak di pakai lagi. Satu tip daur ulang baju bekas dapat di jadikan sarung bantal. Ide dari satu media Fabratastic menyebutkan, baju bisa di jahit dari bagian dalam. Pakaian bekas dari kemeja bekas, baju jean bekas, dan lainnyadapat dimanfaatkan sebagai bantal untuk sofa

Lalu diukur dengan bantal yang nantinya dimasukan ke dalam baju bekas. Sampai membentuk kotak seperti bantal sofa

Selesai di jahit, balik kembali baju lalu masukan bantal. Bagian kancing dapat mengantikan bagian resleting. Jadi tidak perlu membeli kain baru, sarung bantal baru. Cukup dengan baju bekas dan sebuah mesin jahit di rumah. Jadilah sebuah sarung bantal dari bahan daur ulang pakaian bekas.

Seperti hasil karya daur ulang dibawah ini. Diberikan label seperti nama pemilik kemeja, dari ayah , kakek, mungkin kakak.

Inovasi Jeans

Inovasi Jeans dari Daur Ulang Ampas Kopi

Inilah yang dihadirkan American Eagle Outfitters , Fashion Apparel dari Amerika yang terinspirasi semangat anak muda yang penuh optimism, semangat, dan energi. Baru baru ini mereka baru  saja meluncurkan Infused-Coffee Denim. Bertepatan dengan hari Kopi Nasional di U.S, AEO memperkenalkan koleski terbarunya sebagai koleksi seaseon Holiday 2015, yaitu Denim X Café dan Flex X Café. Dengan meresapkan 2,25 gram ampas kopu yang telah didaur ulang ke setiap jeans nya menjadikan jeans ini bebas bau. Ampas kopi mengandung pembasmi bau alami yang berkualitas. Denim X Café dan Flex X Café yang dirancang dengan antimicrobial ini juga melindungi pemakainya dari sinar UV.

Koleksi Denim X Café untuk wanita memiliki berbagai macam jenis yaitu Tomgirl, Skinny Kick, Hi-Rise Jegging, dan Jegging. Sedangkan Flex X Café yang diperuntukkan bagi pria memiliki beberapa jenis seperti Slim Straight, Slim , Skinny, dan Superskinny.

Kabar baiknya untuk anda womanblitzer, kini AEO hadir di Surabaya. Bertempat di Tunjungan Plaza 5, lantai 2, anda bisa melihat koleksi terbaru ini. Gerai ini merupakan gerai ketiga setelah dua di Jakarta. Bagi anda penyuka Bohemian, koleksi Blouse dan berbagai syal dari AEO menjadi pilihan yang recommended. Johan Sebastian, Division Manager AEO Indonesia menjelaskan bahwa AEO akan terus memberikan sesuatu yang baru dan terus berinovasi. AEO berharap warga Surabaya menunjukkan respon yang positif dan siap memberikan kualitas dan design yang khas untuk penggemarnya di Surabaya.

Kreatif dengan Kerajinan Kertas

Kreatif dan Inovatif dengan Kerajinan Kertas Daur Ulang

Memanfaatkan potensi kerajian tangan masyarakat adalah salah satu cara  memperkenalkan wilayah ke manca Negara dan Nasional. Apalagi, banyak kerajinan tangan yang selama ini belum dikelolah untuk dijadikan pendapatan perkapita keluarga.Untuk menumbuh kembangkan dunia pariwisata, pemerintal perlu memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat. Terutama melalui produk lokal yang berada di masyarakat.
Dengan pelayanan masyarakat dan pelatihan diharapkan kreativitas dan inovatif masyarakat juga akan muncul. Produk kerajinan tangan nantinya akan menjadi souvenir yang akan banyak dicari oleh para wisatawan. Biasanya jika para wisatawan mengunjungi daerah pariwisata mereka akan mencari produk lokal untuk dijadikan buah tangan.
Nah, salah satu contoh kerajinan tangan yang inovatif adalah mendaur ulang kertas bekas menjadi souvenir cantik. Untuk bahan pun tidak sulit ditemukan karena menggunakan limbah kertas yang sudah tidak terpakai lagi. Namun bagimana cara pembuatannya ?
Proses pembuatan kertas daur ulang tidaklah sulit, hanya diperlukan alat seperti blender, screen berkasa dan tanpa kasa, ember, alat penyaring, busa, dan kain bekas. Adapun bahan-bahan yang digunakan antara lain kertas atau koran bekas, pewarna, serat alam (eceng gondok, pandan, pelepah pisang), dan pengharum. Untuk proses pembuatannya sebagai berikut:
   

1. Kertas bekas disobek atau dipotong-potong kecil
2. Kemudian direndam dalam air beberapa saat lalu diremas-remas sampai setengah hancur
3. Kemudian kertas tersebut dihancurkan kembali dengan penambahan air menggunakan blender . perbandingan antara kertas dan air 1:1
4. Masukkan bubur kertas ke dalam ember yang telah diisi air bersih (tiap 250 gr bubur kertas membutuhkan 5 liter air bersih). Kebutuhan air bisa disesuaikan, tergantung dari ketebalan kertas yang diinginkan.
5. Campuran bubur tersebut dicampur menggunakan lem kanji untuk menghasilkan kertas yang tidak mudah sobek (setiap 250 gr bubur kertas dicampur 10-15 gr lem kanji).
6. Penambahan warna dapat dilakukan untuk menghasilkan kertas berwarna. Untuk kertas daur ulang yang bermotif bisa dilakukan dengan menambahkan serat alami. Untuk menambah keharuman kertas, maka dapat ditambahkan pengharum.
7. Setelah adonan selesai disiapkan, masukkan semua screen ke dalam adonan. Angkat screen dan biarkan air menetes. Setelah air menetes beberapa waktu, lepaslah screen tanpa kasa dan letakkan diatas papan/meja. Hilangkan air pada kasa dengan busa.
8. Setelah screen tidak lagi mengandung air, screen kemudian diangkat. Sediakan alas kain untuk meletakkan adonan kertas yang telah pipih.
9. Jemur kertas dibawah sinar matahari kemudian segera disetrika hingga kering dan permukaannya halus.

Cukup mudah bukan pembuatannya. Dengan kerajinan tangan yang kretif dan inovatif ini akan mengahsilkan pendapatan yang lumayan untuk anda. Semoga bermafaat .

Raup Keuntungan Sembari Selamatkan Lingkungan

Bisnis Daur Ulang Limbah | Raup Keuntungan Sembari Selamatkan Lingkungan

 

Masalah apa yang biasanya terjadi di kota-kota besar di Indonesia?

Selain masalah macet dan banjir, tampaknya sampah juga menjadi masalah yang tak kalah gentingnya bagi sejumlah kota besar di Indonesia. Tumpukan gunung sampah menjadi sumber penyakit yang mengintai kesehatan masyarakat. Tentu harus ada tindakan tegas untuk mengatasi masalah sampah supaya tidak berlarut-larut.

Tidak semua jenis sampah berpotensi merugikan dan menimbulkan berbagai penyakit menular. Sebab bila diolah dengan teknik yang benar, sampah anorganik dapat menjadi bahan baku daur ulang penghasil sejumlah produk yang bernilai ekonomis.

Geliat Bisnis Daur Ulang Limbah Di Tanah Borneo

Rupanya bukan hanya penggiat bisnis daur ulang di ibukota saja yang berkesempatan mendulang keuntungan dari tumpukan sampah anorganik. Sebab pebisnis asal Kalimantan tampaknya juga piawai mengolah setumpuk sampah tak berguna sebagai bahan baku industri daur ulang. Salah satu pengusaha yang sukses mengembangkan bisnis daur ulang limbah di Kalimantan adalah seorang pria bernama Indra Noviansyah.

Pabrik daur ulang limbah tersebut sudah didirikan sejak tahun 2009 di Pontianak. Berkat inovasi di bidang daur ulang limbah, pria yang akrab disapa Novint tersebut berhasil menjadi salah satu perwakilan Asia Young Leader yang diselenggarakan di Brunei Darussalam pada tahun 2013. Hal ini dapat membuktikan kalau bisnis daur ulang limbah adalah salah satu bisnis yang sangat bermanfaat karena tak sekadar mengumpulkan rupiah namun juga menjadi salah satu upaya untuk melakukan pelestarian lingkungan.

Bisnis daur ulang limbah yang ditekuni Novint terbilang sukses hingga ia berhasil memiliki perusahaan cabang di Malaysia. Bersama 7 orang rekannya yang berasal dari kalangan pebisnis muda, Novint berhasil menjalankan bisnis daur ulang di 7 kota besar Indonesia.

Bisnis Daur Ulang Mampu Menarik Investor dari Jakarta

Kemajuan bisnis daur ulang limbah yang dirintis oleh Novint dan beberapa rekannya memang menunjukkan kemajuan yang sangat pesat. Bahkan kemajuan ini membuat salah seorang investor asal Jakarta yang bernama Dina Rimandra tertarik untuk berinvestasi di bidang bisnis tersebut.

Dina tak segan-segan untuk langsung mengunjungi bisnis yang 40% sahamnya akan ia akuisisi tersebut demi meninjau langsung perkembangan bisnis baru yang dimilikinya. Akuisisi senilai kurang lebih US$ 3 juta tersebut akan segera dilaksanakan demi tercapainya pendanaan bagi sejumlah pabrik limbah di bawah naungan PT. Limbahagia Corporation.

Novint mengaku sangat takjub karena ada investor wanita yang tertarik berinvestasi di bisnis daur ulang limbah. Sementara Dina sendiri memang sangat tertarik karena bisnis tersebut dianggap sangat potensial untuk berkembang di masa depan. Tak hanya mampu membantu usaha pelestarian lingkungan, bisnis daur ulang limbah yang dikelola dengan baik juga mampu menghasilkan produk-produk baru dengan nilai ekonomis yang tinggi.

Menurut Dina, biji plastik sebagai salah satu produk utama dari hasil bisnis daur ulang limbah akan selalu diminati selama orang-orang masih menggunakan produk yang terbuat dari plastik. Selain dibutuhkan oleh pasar lokal, produksi biji plastik dalam jumlah besar juga bisa diekspor langsung ke berbagai negara lain seperti China, India, dan Korea.

Ada Potensi Lain pada Limbah Kelapa Sawit

Melimpahnya aneka jenis limbah di Indonesia membuat potensi limbah tersebut bisa dikelompokkan berdasarkan jenisnya. Dina Rimandra juga sempat mengamati langsung sejumlah limbah industri kelapa sawit yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi produk baru yang bernilai ekonomis.

Meskipun berisiko menimbulkan dampak yang berbahaya bagi lingkungan, #teknologi yang tepat guna bisa dimanfaatkan untuk membuat produk turunan dari limbah kelapa sawit. Apalagi sejumlah negara tetangga memiliki minat yang besar terhadap produk olahan dari hasil limbah kelapa sawit. Jeli melihat peluang bisnis, Dina berencana mengembangkan bisnis daur ulang limbah di beberapa kota besar Indonesia seperti Bogor, Lampung, Bali dan Banjarmasin.

Apakah bisnis daur ulang limbah memang benar-benar menguntungkan?

Tentu saja menguntungkan. Karena bahan baku berupa limbah sangat melimpah dan belum banyak pebisnis yang melirik bisnis ini sebagai bisnis yang potensial serta menjanjikan. Kita tentu patut berterimakasih kepada para pelaku bisnis daur ulang limbah karena melalui bisnis inilah kelestarian lingkungan bisa tetap terjaga.

Inovasi Budidaya Hortikultura

Inovasi Budidaya Hortikultura Menggunakan Media Plastik Daur Ulang

Pekarangan adalah areal tanah yang biasanya berdekatan dengan sebuah bangunan. Jika bangunan tersebut rumah, maka disebut pekarangan rumah. Pekarangan dapat berada di depan, belakang atau samping sebuah bangunan, tergantung seberapa luas sisa tanah yang tersedia setelah dipakai untuk bangunan utama rumah Anda.

Budi daya sayuran di pekarangan bukan merupakan hal baru di perkotaan. Hal demikian sudah lama dilakukan warga masyarakat yang peduli akan lingkungan alam dan penghijauan. Namun demikian, seiring berjalannya waktu kebiasaan tersebut semakin ditinggalkan dan banyak pekarangan yang tidak dimanfaatkan hingga dibiarkan telantar dan gersang. Oleh karena itu, perlu dilakukan inovasi budi daya dengan pemanfaatan media tanam yang prakis, mengingat pekarangan rumah memiliki luasan yang relatif sempit.

Beberapa prasyarat yang harus dipenuhi dalam budi daya sayuran di pekarangan, di antaranya harus memiliki nilai estetika atau keindahan sehingga selain dapat dimakan juga dapat mempercantik halaman rumah. Selain itu, model yang digunakan sebaiknya bersifat mudah untuk dipindahkan dan cukup strategis untuk mendapatkan intensitas matahari. Hal ini dikarenakan untuk hortikultura jenis sayur-sayuran hijau sangat sensitif jika kekurangan insensitas cayaha matahari. Sebaiknya, cara penanaman budi daya yang dapat memenuhi kriteria demikian adalah model budidaya secara vertikal atau vertikultur dan budidaya dalam pot pouch.

Pemanfaatan bungkus plastik bekas untuk budi daya sayuran atau tanaman hias. Sumber foto: Dokumentasi pribadi

Anda bisa menyiapkan barang-barang tidak terpakai di rumah sebagai media tanam, seperti bungkus plastik bekas sabun cuci. Langkah selanjutnya adalah menyortir dan mengklasifikasi jenis sampah plastik. Sampah-sampah plastik tersebut dicuci bersih, termasuk dengan sabun khusus agar minyak yang melekat pada sampah bekas minyak goreng dapat hilang. Kemudian bersihkan, lubangi plastik bagian bawah dan isi dengan tanah atau media tanam.

Tanamkan benih jagung, biji-bijian sayur atau tanaman hias yang mudah dirawat pada media tanam. Anda bisa pilih jenis sayuran berupa daun dan bermanfaat sebagai bumbu agar dapat dilakukan panen secara berulang. Jenis sayuran tersebut, di antaranya adalah kangkung, kemangi, kenikir, kucai, dan seledri. Lakukan pemeliharaan secara rutin dengan penyiraman dan pemupukan agar dapat segera dipanen.

Pemanenan sayuran tersebut dilakukan dengan memotong batang atau pucuknya, misalnya pada kangkung, kemangi, atau kenikir, sedangkan seledri dipanen dengan cara memotong daunnya yang sudah cukup tua. Sebagian sayuran lainnya dipanen hanya sekali dengan cara mencabut tanaman beserta akarnya, di antaranya bayam, sawi, atau selada air. Selain jenis sayur-sayuran dapat juga ditanam jenis tanaman hias dengan syarat memiliki akar serabut, agar mudah untuk digantung.

Selain bungkus plastik bekas, pemanfaatan botol plastik bekas bisa dibuat menjadi pot tanaman. Bermodalkan botol bekas plastik yang dilubangi di sisi samping, tanah dengan pupuk, kawat dan tanaman. Pemasangan pot bisa digantung di tembok rumah. Sebagai warga yang peduli dengan pertanian dan keasrian lingkungan, maka kita butuh waktu untuk mensosialisasikan hal ini kepada masyarakat. Salah satu bentuk kepedulian sosial terhadap persoalan sampah adalah mengolah sampah plastik untuk sesuatu yang lebih bermanfaat, dan menghargai produksi daur ulang. Selamat mencoba!

 

Gold Honey Bear Vase

Gold Honey Bear Vase D.I.Y. 

Emma and I recently purchased a Gold Leaf Starter Kit and did a little experimenting! My first project was these gold honey bears! I thought they would make cute vases. Originally, I planned to spray paint them (either white or gold) but I thought I would give gold leafing a try.
1.Supplies Needed- Gold Leaf Starter Kit, 2 Honey bottles in small and large (I purchased mine locally at Honey Heaven, but you can find similar bottles at most grocery stores), foam brush and paint brush. 2. Coat your bottle with adhesive and allow it to dry. When dry it will be super sticky and ready for the gold. 3. Adhere sheets of gold leafing and use a foam brush to gently press each sheet into the shape of the bottle. Gold leafing is messy. Expect to repeat this step several times to achieve full coverage. 4. Use sealer as a top coat on your design. Allow sealer to dry completely before using. Enjoy!
I'm so happy with my little project! The gold leaf was a little more time consuming than spray paint, but I love the textured finish! I am excited to display these little his + her vases in my new home.
Check back later today for Emma's project using gold leaf! XO. elsie

Mini Piñatas

Mini Piñatas DIY

Yea! It’s a piñata day! We miss Mexican food here in Paris since it isn’t as readily available as back home so we started having Taco Tuesdays where my friend Rubi makes amazing homemade tacos. Last night we got together and I made everyone their own personalized mini piñatas. There was one at each person’s plate filled with treats and surprises. You just open the flap on the bottom to remove the treats. So fun!

Materials Needed: Cereal boxes, scissors, exacto knife, crepe paper in folds, tape, glue
Step One: Draw a picture of the donkey on a cereal box and cut it out with scissors. You need one for the front and one for the back of each pinata. Then cut out long strips from the cereal box about 1.5″ thick. Tape the front and the back together with the strip. (See more detailed instructions here.)
Step Two: Once your armature is built its time to decorate. Cut off the end of the crepe paper fold and cut on one side to create the fringe. Add lines of glue starting at the bottom. Then glue on the fringe, wrapping it around the pinata until its all covered.

Step Three: When you are done cut a trap door at the bottom to fill with treats like small candies, gifts, party poppers, and confetti. Guests can choose to use the little door or can take it apart anyway they like to get the goods.
I loved making these! They were ridiculously fun to work on. Next time I’ll make the ears separate but I started making them late at night so I didn’t think of it until the next day when they were close to done. I also experimented with tails but I thought it looked better sans tail so I left it as is.

Toy Cans & Free Printable

DIY: Campbell Soup (Warhol) Toy Cans & Free Printable!

Any Art-History nerds out there? Just me….okay, fine. My husband has been asking me why I’ve been saving these empty coffee-cans for months now. I kept telling him: “I’ll think of something.” Well… I DID!
My favorite art era has always been Pop Art, the king of which (of course) is Andy Warhol. So I decided to bring his famous soup-cans to life in Callie’s retro play kitchen. I scoured the internet to see if there were any vector soup can labels already and found nothing. So my fail is your gain, because I made some for everyone!!!!!!
Click here to download the PRINTABLE multi-page pdf.

If you can cut paper, then you can do this! Tips: I always use a xacto and cutting mat to get a perfect line. Also, I used clear packing tape to makes sure it doesn’t come off the can. I also used glossy photo paper. You could choose to laminate the label by wrapping it in packing tape. I may decide to do that later, we’ll see how rough she is on them. (Of course, you can also just print them again!)

Callie ran into her room and shouted “WOAHH!!!!!!” SO I think that means she approves.Her great-grandmother made her this apron for her First Birthday. I about died!!!

And just so you know I’m officially on Pinterest. I don’t know what took me so long. It’s wonderful. Follow Me. I’ll follow you. We’ll walk around in circles. http://pinterest.com/katiedayphoto/