Translate

Selasa, 26 Januari 2016

Inovasi Budidaya Hortikultura

Inovasi Budidaya Hortikultura Menggunakan Media Plastik Daur Ulang


Pekarangan adalah areal tanah yang biasanya berdekatan dengan sebuah bangunan. Jika bangunan tersebut rumah, maka disebut pekarangan rumah. Pekarangan dapat berada di depan, belakang atau samping sebuah bangunan, tergantung seberapa luas sisa tanah yang tersedia setelah dipakai untuk bangunan utama rumah Anda.
Budi daya sayuran di pekarangan bukan merupakan hal baru di perkotaan. Hal demikian sudah lama dilakukan warga masyarakat yang peduli akan lingkungan alam dan penghijauan. Namun demikian, seiring berjalannya waktu kebiasaan tersebut semakin ditinggalkan dan banyak pekarangan yang tidak dimanfaatkan hingga dibiarkan telantar dan gersang. Oleh karena itu, perlu dilakukan inovasi budi daya dengan pemanfaatan media tanam yang prakis, mengingat pekarangan rumah memiliki luasan yang relatif sempit.
Beberapa prasyarat yang harus dipenuhi dalam budi daya sayuran di pekarangan, di antaranya harus memiliki nilai estetika atau keindahan sehingga selain dapat dimakan juga dapat mempercantik halaman rumah. Selain itu, model yang digunakan sebaiknya bersifat mudah untuk dipindahkan dan cukup strategis untuk mendapatkan intensitas matahari. Hal ini dikarenakan untuk hortikultura jenis sayur-sayuran hijau sangat sensitif jika kekurangan insensitas cayaha matahari. Sebaiknya, cara penanaman budi daya yang dapat memenuhi kriteria demikian adalah model budidaya secara vertikal atau vertikultur dan budidaya dalam pot pouch.



Pemanfaatan bungkus plastik bekas untuk budi daya sayuran atau tanaman hias.
Pemanfaatan bungkus plastik bekas untuk budi daya sayuran atau tanaman hias. Sumber foto: Dokumentasi pribadi
Anda bisa menyiapkan barang-barang tidak terpakai di rumah sebagai media tanam, seperti bungkus plastik bekas sabun cuci. Langkah selanjutnya adalah menyortir dan mengklasifikasi jenis sampah plastik. Sampah-sampah plastik tersebut dicuci bersih, termasuk dengan sabun khusus agar minyak yang melekat pada sampah bekas minyak goreng dapat hilang. Kemudian bersihkan, lubangi plastik bagian bawah dan isi dengan tanah atau media tanam.
Tanamkan benih jagung, biji-bijian sayur atau tanaman hias yang mudah dirawat pada media tanam. Anda bisa pilih jenis sayuran berupa daun dan bermanfaat sebagai bumbu agar dapat dilakukan panen secara berulang. Jenis sayuran tersebut, di antaranya adalah kangkung, kemangi, kenikir, kucai, dan seledri. Lakukan pemeliharaan secara rutin dengan penyiraman dan pemupukan agar dapat segera dipanen.
Pemanenan sayuran tersebut dilakukan dengan memotong batang atau pucuknya, misalnya pada kangkung, kemangi, atau kenikir, sedangkan seledri dipanen dengan cara memotong daunnya yang sudah cukup tua. Sebagian sayuran lainnya dipanen hanya sekali dengan cara mencabut tanaman beserta akarnya, di antaranya bayam, sawi, atau selada air. Selain jenis sayur-sayuran dapat juga ditanam jenis tanaman hias dengan syarat memiliki akar serabut, agar mudah untuk digantung.
Selain bungkus plastik bekas, pemanfaatan botol plastik bekas bisa dibuat menjadi pot tanaman. Bermodalkan botol bekas plastik yang dilubangi di sisi samping, tanah dengan pupuk, kawat dan tanaman. Pemasangan pot bisa digantung di tembok rumah. Sebagai warga yang peduli dengan pertanian dan keasrian lingkungan, maka kita butuh waktu untuk mensosialisasikan hal ini kepada masyarakat. Salah satu bentuk kepedulian sosial terhadap persoalan sampah adalah mengolah sampah plastik untuk sesuatu yang lebih bermanfaat, dan menghargai produksi daur ulang. Selamat mencoba!

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar